Judul : Penjelasan Fungsi Konfigurasi Pada Jaringan
link : Penjelasan Fungsi Konfigurasi Pada Jaringan
Penjelasan Fungsi Konfigurasi Pada Jaringan
Dear Readers
Berhubung tugas jarkom adalah membuat table penjelasan dari konfigurasi Router , jadi saya akan mencoba menjelaskan konfigurasi router yang telah saya buat di post sebelumnya tentang Topologi Jaringan Sederhana.
Yang pertama konfigurasi switch :
Switch>ena
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname S1
S1(config)#banner motd %Unauthorized access prohibited%
S1(config)#ena pass cisco
S1(config)#ena secret class
S1(config)#line con 0
S1(config-line)#pass cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#line vty 0 4
S1(config-line)#pass cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#int vlan 1
S1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
S1(config-if)#no shu
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up
S1(config-if)#exit
S1(config)#ip default-gateway 192.168.1.2
S1(config)#int fa0/1
S1(config-if)#switchport mode acc
S1(config-if)#switchport mode access
S1(config-if)#switchport port-security
S1(config-if)#int fa1/1
S1(config-if)#speed 10
S1(config-if)#dup
S1(config-if)#duplex half
S1(config-if)#end
- enable / ena digunakan untuk masuk ke previleged exec mode, ini adalah tempat dimana admin jaringan dapat memanipulasi konfigurasi dari router atau melihat semua konfigurasi yang sudah ada pada router sebelumnya.
- configure terminal / conf t digunakan untuk global configuration , maksudnya pada mode ini kita mulai bisa melakukan konfigurasi antara lain: mengubah hostname, mengubah password, melakukan konfigurasi access list dan lain-lain. Dari mode ini jugalah kita bisa masuk ke mode yang lebih spesifik misalnya masuk ke interface mode, mode untuk melakukan konfigurasi routing dan lain-lain
- Hostname / h digunakan untuk mengganti nama perangkat lunak yang akan di konfigurasikan
- Banner disesuaikan untuk ditampilkan sebelum username dan password login prompt dengan menggunakan perintah spanduk login di mode konfigurasi global. Apit teks banner dalam kutipan atau menggunakan pembatas yang berbeda dari setiap karakter muncul dalam string MOTD. Untuk menghapus banner MOTD, masukkan format tidak dari perintah ini dalam mode konfigurasi global, misalnya, S1 (config) # tidak ada panji login [1].
- enable password / ena pass digunakan untuk memberi kunci, akan tetapi ini tidak terenkripsi sehingga dapat dilihat pada previleged exec mode .
- enable secret / ena sec digunakan untuk memberi kunci dan ini sangat aman sekali karena password/kunci akan terenkripsi.
- line console / line con mengaktifkan password pada line console, agar hanya orang yang mengetahui/ memiliki password saya yang bisa mengakses router melalui line console. Router hanya memiliki 1 buah line console.
- line vty mengaktifkan password pada line virtual terminal, agar hanya orang yang mengetahui/ memiliki password saya yang bisa mengakses router melalui line virtual terminal. Router hanya memiliki 5 buah line virtual terminal (vty)
- Interface Vlan / Int Vlan Interface ini melakukan fungsi yang sama dengan Ethernet Interface pada PC. Akibatnya, semua interface (port) pada switch secara default termasuk pada VLAN 1 ini.
- ip default-gateway digunakan untuk menentukan gateway secara otomatis dititik berikutnya.
- switchport mode access /switchport mode acc maksudnya adalah agar vlan ini mempunyai akses jaringan
- switchport port-security maksudnya adalah agar port ini mempunyai keamanan
- speed 10 dan duplex full perintah ini digunakan untuk menyeting secara permanent kecepatan maksimum yang bisa di-handle oleh Catalyst. Penyetingan ini berdasarkan kebutuhan yang ada pada suatu jaringan. Selain itu, juga bisa didasarkan pada perangkat lainnya, dalam hal ini misalnya “Converter”.
- end digunakan untuk kembali ke previleged exec mode
Sekarang penjelasan pada router :
Pada R1
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostna
Router(config)#hostname R1
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
R1(config-if)#no shu
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R1(config-if)#end
R1>ena
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#int ser 2/0
R1(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shu
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
R1(config-if)#exit
R1(config)#router rip
R1(config-router)#ver 2
R1(config-router)#net 192.168.1.0
R1(config-router)#net 192.168.2.0
R1(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
R1#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
R1#wr mem
Building configuration...
[OK]
Pada R2
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int ser2/0
R2(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shu
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
R2(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#ver 2
R2(config-router)#net 192.168.2.0
R2(config-router)#net 192.168.3.0
R2(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
R2#wr mem
Building configuration...
[OK]
R2>ena
R2#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R2(config)#int ser2/0
R2(config-if)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shu
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R2(config-if)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
R2#wr mem
Building configuration...
[OK]
Beberapa konfigurasi yang sama dengan switch tidak saya jelaskan lagi disini
Penjelasan untuk Konfigurasi Router diatas :
- Clock rate Clock rate adalah kemampuan putaran yang terjadi dalam satu detik dan dihitung dalam satuan Hz, atau kemampuan untuk mengirimkan sinyal listrik dalam satu detik. Sehingga bandwitch dapat sinkron dengan baik
- Router Rip comand untuk mengkonfigurasikan router secara rip , maksudnya RIP bekerja dengan menginformasikan status network yang dipegang secara langsung kepada router tetangganya.
- version 2/ ver 2 ini hanya perbedaan versi saja sehingga berpengaruh kepada comand yang akan dituliskan di router
- network/net titik yang menempel pada router yang akan dikonfigurasikan secara RIP
- interface / int untuk memberikan ip kepada titik yang akan di konfigurasikan pada router maupun switch
Sekian penjelasan dari saya , bila ada kurang2nya saya mohon maaf dan semoga bermanfaat.
Demikianlah Artikel Penjelasan Fungsi Konfigurasi Pada Jaringan
Sekianlah artikel Penjelasan Fungsi Konfigurasi Pada Jaringan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Penjelasan Fungsi Konfigurasi Pada Jaringan dengan alamat link https://soeltonyahmad.blogspot.com/2016/02/penjelasan-fungsi-konfigurasi-pada.html