Judul : Sistem Pendukung Keputusan
link : Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
PENDAHULUAN
Ketajaman keputusan yang dihasilkan oleh
manajer dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakuratan informasi yang dilibatkan
di dalam proses pengambilan keputusan. Peranan Sistem Informasi sangat penting dalam menyediakan informasi
pendukung keputusan.
Untuk memecahkan masalah yang komplek, diperlukan suatu model pengambilan
keputusan yang menggunakan instrumen metodologik yang mampu mengakomodasi
masalah yang multikomplek. Guna membantu mempercepat dan mempermudah proses
pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan
(Decision Support System). Tujuannya adalah untuk membantu pengambil keputusan
memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi
yang diperoleh dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.
Seperti yang yang terjadi dalam Perusahaan Konveksi “BAHTERA” di Kedungwuni Pekalongan, memproduksi 2 buah produk, yaitu
Kemeja dan Jaket. Pihak manajemen kesulitan dalam menentukan kombinasi produksi
dan jumlah keuntungan optimal yang bisa diperoleh. Melihat kondisi yang ada
masalah tersebut sebenarnya bisa dibantu dengan suatu Piranti Sistem
Pendukung Keputusan yang dibangun secara
khusus untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Adapun data yang ada pada pada
perusahan tersebut dalam memproduksi kemeja dan jaket sbb :
- Kebutuhan proses dalam menit permesin
Kemeja
diperlukan :
-
20 menit mesin I
-
10 menit mesin II
-
40 menit penghalusan
-
20 menit finishing
Jaket
diperlukan :
-
50 menit mesin I
-
30 menit mesin II
-
10 menit penghalusan
-
20 menit finishing
- Batasan kapasitas mesin :
-
Mesin I :
1000 menit
-
Mesin II :
600 menit
-
Penghalusan :
800 menit
-
Finishing :
800 menit
- Keuntungan yang diinginkan :
-
Kemeja :
3000
-
Jaket :
4000
MODEL
Dalam membangun Piranti Sistem Pendukung Keputusan di atas dapat
menggunakan pemodelan. Model yang digunakan adalah Model Matematika.
Model Matematika menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan
matematika untuk merepresentasikan sistem. Atribut-atribut dinyatakan dengan
variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika
yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut [1].
Dalam mengimplementasikan model tersebut digunakan Linear Programing dengan Metode Grafik.
Dunn(1981) menyatakan bahwa program linear merupakan penyajian teoritis
secara sederhana mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel bebas
(dinamakan tujuan), dengan menggunakan kendala-kendala nilai-nilai dari
variabel tersebut. Sedangkan Welch dan Commer (1983) menyatakan program linear
merupakan teknik untuk menghitung kombinasi optimum dari sumber-sumber tertentu
agar dapat tercapai tujuan semaksimal mungkin sebagaimana yang telah ditetapkan
sebelumnya[1].
Metode Grafik adalah suatu metode penyelesaian untuk persoalan programa
linear sepanjang jumlah variabel tidak lebih dari dua. Metode grafik merupakan
cara yang baik untuk mengembangkan suatu pengertian teknik kuantitatif [1].
Berikut adalah bentuk penyelesaian menggunakan metode grafik, sbb :
-
Inisialisasi :
Kemeja
= X
Jaket
= Y
-
Fungsi Batasan :
Mesin
I : 20 X + 50 Y = 1000
Mesin
II : 10 X + 30 Y = 600
Penghalusan
: 40 X + 10 Y = 800
Finishing
: 20 X + 20 Y = 800
-
Fungsi Tujuan :
Z = 3000 (X) +
4000 (Y)
Dari gambar di atas terlihat
bahwa posisi keuntungan maksimum terdapat pada daerah 0ABC tepatnya di titik B. Kombinasi kemeja dan Jaket yang
berada dalam daerah tersebut disebut pemecahan yang memungkinkan (feasible solutions), dan bidang 0ABC itu
sendiri disebut sebagai daerah yang
memungkinkan (feasible region).
Daerah diluar Feasible Region
tidak mungkin menjadi soulusi.
Feasible Region :
0 (0, 0)
A (0, 20)
B (?, ? )
C (20, 0)
Titik B adalah sbb :
Titik B adalah perpotongan antara fungsi 40 X +
10 Y = 800 dan 20 X + 50 Y = 1000
40 X + 10 Y = 800 x (1) ---------- 40 X + 10 Y =
800
20 X + 50 Y = 1000 x (2) ---------- 40 X + 100 Y = 2000
-90 Y =
-1200
Y = 13,33 = 13 Unit
40 X + 10 Y = 800
40 X + 10 (13) = 800
40 X = 670
X =
16,75 = 17 Unit
Diperoleh titik koordinat B (13, 17)
Kombinasi produksi yang optimal :
Kemeja (X) =
13
Jaket (Y) =
17
Keuntungan yang diperoleh
:
Berikut adalah alternatif yang bisa
dipilih untuk melihat pada tiap titik sudut di Feasible Region dalam menghasilkan
keuntungan, sbb :
Z = 3000 (X) + 4000 (Y)
Titik 0 =
3000 (0) + 4000 (0) = 0
Titik A =
3000 (20) + 4000 (0) = 60000
Titik B =
3000 (17) + 4000 (13) = 103000 (Keuntungan terbesar)
Titik C =
3000 (0) + 4000 (20) = 80000
DATABASE
Untuk mengimplementasikan model di atas,
diperlukan bahasa pemrograman tertentu seperti Delphi atau Visal Basic. Adapun
gambaran kebutuhan tabel adalah sbb :
Tabel Kapasitas :
Kode_Kap
|
Keterangan
|
Kapasitas
(dlm menit)
|
A
|
Mesin_I
|
1000
|
B
|
Mesin_II
|
600
|
C
|
Pros_Penghalusan
|
800
|
D
|
Pros_Finishing
|
800
|
Tabel Barang
Kode_Brg
|
Nama_Brg
|
Laba
|
01
|
Kemeja
|
3000
|
02
|
Jaket
|
4000
|
Tabel Produksi
Kode_Prod
|
Kode_Brg
|
P1
|
01
|
P2
|
02
|
Tabel Detil_Produksi
Kode_Brg
|
Kode_Kap
|
Jml_Menit
|
01
|
A
|
20
|
01
|
B
|
10
|
01
|
C
|
40
|
01
|
D
|
20
|
02
|
A
|
50
|
02
|
B
|
30
|
02
|
C
|
10
|
02
|
D
|
20
|
Tabel Fungsi (Tabel Bantu)
Kode_Kap
|
Kapasitas
|
Kode_brg
|
Jml_Menit
|
A
|
1000
|
01
|
20
|
A
|
1000
|
02
|
50
|
B
|
600
|
01
|
10
|
B
|
600
|
02
|
30
|
C
|
800
|
01
|
40
|
C
|
800
|
02
|
10
|
D
|
800
|
01
|
20
|
D
|
800
|
02
|
20
|
KESIMPULAN
Dengan
menggunakan piranti Sistem Pendukung Keputusan yang diimplementasi dari model
grafik diharapkan mampu membantu menyajikan informasi bagi pihak manajer dalam
menentukan kombinasi produksi yang paling optimal dan jumlah keuntungan yang
bisa diperoleh.
Piranti
ini mampu menyajikan grafik sehingga dapat menampilkan Feasible Region atau daerah yang mungkin untuk menghasilkan
kombinasi produk dan kemungkinan keuntungan yang bisa diperoleh (feasible Solution).
Dari Kasus di atas, Kombinasi
kemeja dan Jaket yang berada dalam daerah 0ABC
disebut pemecahan yang
memungkinkan (feasible solutions),
dan bidang 0ABC itu sendiri disebut sebagai daerah yang memungkinkan (feasible
region).
Daerah diluar Feasible Region
tidak mungkin menjadi soulusi.
Daftar
Pustaka :
[1] Kadarsah Suryadi, Ali Ramdhani, “Sistem Pendukung Keputusan”,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung ,
2002.
Demikianlah Artikel Sistem Pendukung Keputusan
Sekianlah artikel Sistem Pendukung Keputusan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sistem Pendukung Keputusan dengan alamat link https://soeltonyahmad.blogspot.com/2016/02/sistem-pendukung-keputusan.html